Rabu, Februari 25, 2009

E-Book Yang Ditunggu-tunggu. *lebay*

Dear teman-teman lajang dan menikah.

Ampuuuun! Akhirnyaah, selesai juga mengkompilasi jawaban-jawaban hasil lomba ke dalam satu e-book. Pfiuh, benar-benar kerja keras *ini berlebihan banget yak?* haha. Dan, semuanya sudah kami kirim ke para peserta lomba. Untuk itu, semua jawaban lomba yang ada di blog ini, kami hilangkan. Kepada para peserta, kalau mau menyebarkan e-book tersebut ke teman-teman atau kerabat, monggo dimonggo,lho..

Dan, buat yang lain, kalau ada yang pingin lihat kayak apa sih e-booknya (sebenarnya suer, secara visual biasa aja..hihi, tapi isinya yang nggak biasa. Tsah.), kalian bisa berkunjung ke blog-blog para peserta ini, ngobrol-ngobrol, beramah tamah dan minta dikirimin e-booknya.

Ada beberapa lagi sih, tapi nggak mencantumkan alamat blog, atau mencantumkannya telat. Atau kelewat? Heu.. kalau kelewat, kami minta ampuuun, Jendral :D

Untuk sementara, sampai minggu depan lah, kami lenyap dulu. Perangkat perkomputeran kami mau direformat!!! Hahaha…

PS:

Berdasarkan rikues bu dede, ini dia banner-nya. Kalau mau dipake, tinggal copy paste kode yang ada di bawahnya ya...







UPDATE dari warnet *sigh*:
Eh ternyata yaaa, ada yang berbaik hati mengaplod e-booknya ke sini : http://www.4shared.com/file/89554012/f7dd05ea/E-booklajangdanmenikahcom.html, kalau mau silahkan diunduh sendiri.

Senin, Februari 23, 2009

Installing A Husband.

Yes, we haven't finished compiling the whole answers. Darn it. Ternyata, lebih ribet dari kelihatannya, apalagi kalau dilakukan dengan laptop yang jelas-jelas perlu diformat dan install ulang. Sabaaaar.....

Ngomong-ngomong soal format dan install-installan.

I found this when I bloghopped to this crazy blog! It's oh so true!!!


Dear Tech Support,

Last year I upgraded from Boyfriend 5.0 to Husband 1.0 and noticed a distinct slow down in overall system performance, particularly in the flower and jewelry applications, which operated flawlessly under Boyfriend 5.0.

In addition, Husband 1.0 uninstalled many other valuable programs, such as
·
Romance 9.5 and
·
Personal Attention 6.5,

And then installed undesirable programs such as
·
NBA 5.0,
·
NFL 3.0 and
·
Golf Clubs 4.1.

Conversation 8.0 no longer runs, and Housecleaning 2.6 simply crashes the system.

· Please note that I have tried running Nagging 5.3 to fix these problems, but to no avail.

What can I do?

Signed,
Desperate..



DEAR DESPERATE
,

First, keep in mind that,


·
Boyfriend 5.0 is an Entertainment Package, while
·
Husband 1.0 is an operating system.

Please enter command: ithoughtyoulovedme.html and try to download Tears 6.2 and do not forget to install the Guilt 3.0 update.


·
If that application works as designed, Husband1.0 should then automatically run the applications Jewelry 2.0 and Flowers 3.5.

However, remember, overuse of the above application can cause Husband 1.0 to default to :

. Grumpy Silence 2.5,

. Happy Hour 7..0 or

. Beer 6.1.


Please note that Beer 6.1 is a very bad program that will download the Farting and Snoring Loudly Beta.

Whatever you do, DO NOT under any circumstances install Mother-In-Law 1.0 (it runs a virus in the background that will eventually seize control of all your system resources.)

In addition, please do not attempt to reinstall the Boyfriend 5.0 program.These are unsupported applications and will crash Husband 1.0.

In summary, Husband 1.0 is a great program, but it does have limited memory and cannot learn NEW applications quickly. You might consider buying additional software to improve memory and performance.

We recommend :

· Cooking 3.0 and
·
Hot Lingerie 7.7.

Good Luck Babe!

Tech Support

Kamis, Februari 19, 2009

Dan Pemenangnya... adalah (drum rolls,please)

Ini dia, yang telah ditunggu-tunggu *lebay*, pemenang dari Lomba Cipta Jawaban FAQ tahun ini...

A. Untuk Kategori Lajang menghadapi Pertanyaan "Kapan nikah?"

Melly Aryadi: "Ntar deh kalau udah gajian"

Menurut para juri yang menilai jawaban ini :
  • Kocak dan cukup aman buat dilontarkan ke siapa aja, di acara apa aja. Gak garing dan gak lebay. Pas.
  • OK Jawabannya santai, cenderung terkesan nggak sensi, padahal mungkin pertanyaannya malesin dan bikin sensi. Hehe. Jawaban ini nampak tetap menguasai diri, dan masih masuk akal juga, in other words, nggak asal-asal banget gitu, kayak bilang “sabtu besok kalo nggak ujan” atau yang lainnya.
  • Nggak kepanjangan, santai, tapi lumayan nampol  Soalnya kayaknya nikah tuh urusan ringan banget…. Tapi juga nggak se-ngegampangin “Besok, kalau nggak ujan”…
  • nyambung, bikin keki yang nanya
  • Lucu.

B. Kategori Menikah dan Belum Punya Anak, menghadapi pertanyaan "Kapan punya anak?"

Gustira: “Kalo nanya kapan punya anak gue gak tau, tapi… kalo kapan buat anak gue tau bgt.”

Alasan
  • Ini banget! Megang banget, hahaha. Sekali lagi, jawabannya tetap santai, padahal mungkin udah gerah ditanya-tanya kapan punya anak. Dan yang lebih penting, nggak perlu jawab panjang2, singkat tapi nampol. ;D
  • Alasannya sama dengan yang “Kapan Nikah?”. Singkat, santai, tapi nampol  Bikin yang nanya pipinya bersemu merah
  • Simpel dan lucu, karena benar banget yang dia bilang, anak kan dari Tuhan, gak ada yg bisa tahu.
  • karena emang menjelaskan bahwa nyaris gak ada hubungannya antara bikin anak dan punya anak, hehe

C. Kategori Menikah, sudah punya anak satu, menghadapi pertanyaan : "Kapan nambah anak?"

Niam : "Nambah lagi? Ini aja satu belum abis."

Alasan para juri:
  • Bener juga nih, kalo kita makan kan sebelum nambah harus ngabisin yang sebelumnya :p *halah*
  • Jedang, bisa mancing senyum. Kalaupun yang nanya orang tua, tante-tante atau mertua, jawaban kayak gini gak malesin dan bisa diterima sebagai guyonan.


Buat para pemenang, tolong kirim pilihan warna untuk hadiah masing-masing ya via e-mail, dan juga ingin dompet yang mana PLUS jangan lupa sertakan alamat kirim di dalamnya. Untuk agenda, mohon sabar menanti sampai Sabtu, karena butuh proses untuk membuatnya.

Dan, untuk e-book. Ini juga sabar yaaa... kudu ngelayout. Nanti kami kirim ke semua peserta, dengan persyaratan, harus diforward ke 10 orang, secara berantai, terus menerus, kalau tidak ingin mengalami bad luck.. hoho, nggak deng. :D

SELAMAT BUAT PARA PEMENANG.
DAN THANK YOU BUAT PARA PESERTA

WE LOVE YOU.

Alexa dan Adisti.

Oh ya, ini hadiahnya (warna jadi/hasil bisa sedikit berbeda dari warna yang terdapat di gambar ini.) (klik gambar untuk memperjelas)




Senin, Februari 16, 2009

Brondong Blues

Nisya menghampiri kubikel saya lalu menyapa ramah. Wajahnya jauh lebih ceria. Tumben, padahal dia adalah salah satu orang yang malas saya dekati di kantor baru saya, gara-gara juteknya nggak ada dua. Dan saya rasa, beberapa orang juga merasakan hal yang sama.

Ada yang berbeda dari Nisya. Penampilannya kali ini, sophisticated. Padahal kemarin-kemarin, saya selalu melihatnya memakai tshirt bergambar grup band dekil, celana jeans belel dan sepatu canvas.

“Hi, Beyb.” Sapanya ketika melewati kubikel saya.
“Hai… Suasana hati lagi bagus?”
“Tentyuuu…” Tanpa menjelaskan lebih lanjut, ia menghampiri kubikel Anna, yang bersebelahan dengan kubikel saya.

“Weits! Penampilan lo normal lagi.”suara Anna.
“Oh, tentyu. Akhirnya gue memutuskan untuk mendepaknya. Nggak kuat booww. Gue berasa bukan pacarnya, tapi baby-sitternya. Hih.”
“Pantes. Baguslah, gue rada males deket-deket sama lo selama lo jadian dengan Reza, uring-uringan kayak orang PMS melulu.”
“Gimana mo nggak kayak orang PMS, Beyb. Ngeselin gitu si Reza.”
“Salah lo, nekad, pacaran sama dia. Beda berapa taun, Nis?” Tanya saya.
“Enam bok. Gila ya?” ia terkekeh.
“Kebayang nggak sih lo, waktu dia kelas satu SMP, lo udah kuliah. Ampyun.”

Ia terbahak,”Well, dia pacaran ma gue enak banget ya? Fantasinya MILF-nya terpenuhi.”
“Kok MILF sih? Emang lo udah emak-emak?”
“Ya udah, OLILF, old lady I’d like to fuck.”

Saya menahan tawa mendengar cerocosan dua mahluk dari kubikel sebelah.

“Tapi perasaan waktu masa-masa PDKT, lo kayaknya seneng-senang aja, deh. Malah lo bilang, enak pacaran ma brondong, karena cowok-cowok muda itu nggak mikirin komitmen nikah. Cocok banget buat cewek-cewek yang males komitmen.”
“Iye, enaknya sebulan doang, An. Selebihnya? Bunuh aja gueee…” katanya dengan intonasi yang membuat saya tidak mampu menahan tawa.
“Emang napa sih, Nis?”
“Gue berasa jadi punya anak aja gitu. Minta perhatian gede banget. Reseh banget lah, demanding. Pinginnya gue itu berperan sebagai sosok perempuan keibuan yang ngemong.”
“Laaah? Bukannya emang itu yang dicari sama brondong-brondong itu, kalau mereka macarin cewek yang lebih tua?”
“Sialnya gue baru sadar belakangan, pas dia bilang : gue tuh mau membina hubungan sama lo, karena lo lebih tua dari gue, bisa ngemong…”

Terdengar suara Anna terkikik.

“Dan.. yang kedua, ini juga baru gue temuin hasil semacam artikel psikologi apalah, di internet. Gue nggak ingat tepat artikelnya, pokoknya, intinya tingkat tertinggi libido perempuan itu di umur tiga puluhan, sedangkan cowok, di perempat abad…”
“Terus? Nyambungnya sama kisah asmara lo apa?” Tanya Anna
“Anjrit, kisah asmara ya booo…” Nisya terkekeh,”Ya, itu dia, mungkin dia udah baca duluan kali ya, artikel itu, lalu dengan sembarangan nyimpulin, kalau gue ketemu ma dia, artinya adalah waktunya memuaskan birahi.” Intonasi Anna menaik,”Gila, ya.. tiap ketemu bawaannya grepe-grepeee melulu. Males, kan? Sedangkan gue, gue tuh kadang-kadang pengen ngobrol doang, sayang-sayangan doang, nggak musti berhubungan seksual”
“Itu artikel bisa dipertanggungjawabkan, ga sih?” Tanya Anna
“Nggak tau juga. Apa sih yang bisa dipertanggungjawabkan di internet?” ia mengangkat bahu,”Sex itu seharusnya kan pleasurable, ya nggak An?”
“Iye.”
“Dan nggak musti sexual intercourse kan?”
“Tentyunya.”
“Nah, gue sampai di titik di mana gue menganggap sex itu mengerikan. Bahkan ketemu dia itu mengerikan. Karen ague ngerasa, setiap sentuhan itu bakal ngebawa gue dan dia ke arah sexual intercourse. Ihhh” nadanya terdengar jijik.
“Reza hyper kali, bo.”
“Tau deh.” Terdengar jeda sesaat,”Bo, gue enek lho, tiap bayangin mukanya. Belum lagi jelesannya, obsesifnya, suka merajuknya. Ih eneg, eneg, eneg.”
“Alaaa, dulu aja, berbunga-bunga, sekarang eneg.”
“Ini, the dumbest mistake I’ve ever done. Nggak mauu lagi pacaran sama brondong…”
“Kali lo sial aja dapet brondong yang kayak gitu,”
“Pokoknya nggak mau! Cowok yang lebih muda itu, bikin gue kayak terserang baby blues, padahal gue nggak abis melahirkan.”
“Bukan baby blues, kali… tapi Brondong blues.”
“Iya, itulah.. terserah.”
“Tapi seriously, gue seneng lo kembali normal lagi. Berpakaian sesuai kepribadian. Dan yang paling penting --- nggak uring-uringan lagi!”

….

Itu adalah pembicaraan yang tanpa sengaja saya curi dengar sebulan yang lalu. Dan sikap Nisya juga berubah, jauuuh lebih ramah dan cukup sering ngobrol dengan saya. Ternyata perempuan cantik itu menyenangkan juga, kocak pula. Walaupun kadang-kadang galak.

Sebulan setelahnya, saat saya dan Marco sedang mengantri untuk membeli tiket nonton midnite, pundak saya ditepuk oleh seseorang.

“Halo, Lex…” ternyata Nisya lagi.
“Oits, halo Nis..” saya menatap penampilannya, dari atas ke bawah. T-shirt bertuliskan merek mobil offroad tertentu, celana cargo dan sepatu sandal gunung. Duh, nggak Nisya banget deh.
“Nonton apa lo?” Tanya Nisya dengan sumringah.

Saya pun menyebut judul film yang hendak saya tonton, lalu memperkenalkan Marco. Mereka berjabat tangan basa-basi.

“Sama siapa lo?” Tanya saya.
“Sama cowok gue. Dia lagi di toilet. Ntar deh gue kenalin.”

Hmm, melihat gaya berpakaian Nisya yang begini, saya curiga bahwa pacarnya yang baru… brondong lagi!

Dan sepertinya dugaan saya benar, tak lama, seorang pria menghampiri Nisya, dengan t-shirt yang persis sama dengan yang dipakai Nisya, celana cargo selutut dan sepatu sandal gunung. Wajahnya terlihat muda, seperti cowok awal dua puluhan. Atau memang pria tersebut babyface.

Kami berempat terlibat berbasa-basi sejenak, lalu Nisya dan pacarnya pun pergi. Mereka tampak berangkulan mesra.

Tiba-tiba saya mendapat firasat, besok-besok ia akan muncul di kantor dengan celana cargo dan tshirt bermerk mobil offroad deh.

Minggu, Februari 01, 2009

Lomba Cipta Jawaban ‘FAQ’

Pfiuh…lebaran sudah lewat,natal sudah, tahun baru sudah,Imlek juga. Akhirnya!

Di hari-hari besar seperti ini, umumnya diadakan reuni keluarga. DAN… yang namanya reuni keluarga itu, biasanya agak nyebelin, buat yang lajang maupun yang menikah tapi belum punya anak --- atau punya anak (baru) satu. ;-) Ya.. itu deh, tiga jenis orang yang disebutkan ini sangat rentan akan pertanyaan, yang diawali dengan “Kapan…..?”

Kapan nikah?
Kapan punya anak?
Kapan nambah anak?

Kadang-kadang suka mati gaya juga menjawabnya,serba salah bo.

Untuk itu, Lajang dan Menikah sepakat untuk membuat lomba jawaban buat pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Dengan syarat:

  • Nggak usah terlalu serius (dan desperate.) haha.
  • Funny & Witty.
  • Nggak boleh kasar, maksudnya mengandung emosi,pake marah-marah, pake maki-maki.
  • Pada intinya, begitu mendengar jawaban seperti itu, semua orang yang menanya, bakal terdiam.

Lomba ini terbuka untuk para lajang, yang menikah dan belum punya anak atau yang menikah tapi (baru) memiliki satu anak.

Kirim jawaban anda, ke email kami : lajangdanmenikah@gmail.com dari sekarang, sampai 14 Februari 2009, jam 23.55 WIB, beserta nama anda dan alamat blog anda. Bakal dipilih 1jawaban yang paling ‘pol’ dari masing-masing pertanyaan dan bakal dapat hadiah.

Semua kiriman akan dimuat di blog ini, dan nantinya akan dikompilasi menjadi satu E-book berjudul

Kompilasi Jawaban Untuk Pertanyaan Yang Sering Muncul Saat Reuni Keluarga’

oleh : teman-teman lajangdanmenikah.com.

Hahaha.

BTW, tapi bukunya nggak dijual, dibagikan dalam bentuk pdf yang bebas diforward, sebagai panduan untuk reuni keluarga-reuni keluarga seluruh umat manusia *halah* yang akan datang. Gratis, seperti udara!

PS: Udara masih gratis kan, ngomong-ngomong?

Cheers!
Alexa dan Adisti.
Blog Widget by LinkWithin