Sabtu, Januari 10, 2009

Si Lajang : Status Menikah Itu Penting (di saat-saat tertentu)

Srini Mahadewi and Lukman Mufti ended their relationship.

Begitu tulisan yang tertera begitu saya log in ke dalam facebook. Ih, padahal kan mereka pacaran udah lama banget. Kalo nggak salah malah sudah tunangan. Maka, saya pun berkomentar...

Lho kok?

Sudah. Cukup. Begitu saja.

Dan saya pun mulai bermain-main dengan Alexandrine, pet saya di pet society ( barangnya siapa ikutan pet society, tolong ditolong ya Alexandrine jangan dimandiin kalau kalian kebetulan mengadakan kunjungan mencari koin. Dikasih makan boleh, dielus-elus juga boleh, di kasih hadiah berupa tempat tidur juga boleh ; soalnya kata teman saya, kalau nggak dimandiin, lama-lama dia bisa pup. Saya mau lihat, bener apa nggak *maklum pemain baru*)

...lima belas menit kemudian, saya mengakhiri permainan saya. Dan mengklik tab 'home', ingin lihat ada notifikasi apa lagi.

Pembaharuan status dua kawan saya itu ditanggapi oleh banyak orang. Mungkin mereka sama-sama kaget, seperti saya. Dan reaksinya juga mirip-mirip.


Hah?
Lho?
Weleh-weleh.
Kok Iso?
Nah lo.
Asyikkk
*nah yang terakhir ngarang*


Lalu pembaharuan lebih baru lagi.

Srini Mahadewi is now listed as single

Lalu 'tring', tanda amplop berkelap-kelip muncul di ujung kanan layar. Tanda e-mail masuk. Maka saya pun tenggelam membaca e-mail dan membalasnya. Dari Bang Leo, abang saya --- bertanya kapan saya pulang (BTW, saya nggak lagi di pulau Jawa looh, lagi jalan-jalan bareng Marco --- tapi teteub, berusaha online.)

Setelah itu, kembali ke facebook, bermaksud log out karena Marco sudah manyun-manyun nggak jelas jaya gara-gara saya (menurutnya) kelamaan. Ih. Setengah jam lamanya dari mana coba? Cowok-cowok itu kadang-kadang suka nggak pengertian.

Anyway, ada notifikasi baru.

Srini Mahadewi moved from single to it's complicated

Tiba-tiba yang kebayang dalam benak saya, kejadiannya seperti ini

Srini : Kita putus.
Lukman : Tap..tapi
Srini : Pokoknya putus. Titik.

Lalu Srini pun pulang. Dengan marah ia mengganti statusnya di facebook. Sementara Lukman yang masih belum mau, kekeuh jumekeuh tidak mau merubah status. Tapi sejurus kemudian, saat kemarahan reda, Srini menyesal dan menelepon Lukman. Nah, si Lukman yang sudah diperlakukan demikian JM dong, Juwal Mahal. Lalu terjadilah negoisasi.

Lukman : Yah kita jalan lagi aja dulu, deh. Daripada saling menyakiti.

Dan Srini pun, kembali mengganti statusnya di facebook.

Iyeee. Saya ngarang.

....

Saya nggak mau ngomongin soal status online, tapi status di dunia nyata. Di saat-saat tertentu saya ngerasa orang yang berstatus menikah itu lebih diuntungkan dibandingkan para lajangers. Status dalam arti status itu sendiri,lho ya. Nggak ada hubungannya dengan kehidupan. Orang yang berstatus menikah itu berada dalam kondisi yang ‘sedikit’ lebih aman dibandingkan para lajang.

Status lajang itu magnet untuk didekati para lawan jenis. Serius. Tiba-tiba saya merasa menjadi seperti kembang yang dikerubuti kumbang (huhuy!). Mending kalau kumbangnya asyik semua, tapi ini kumbangnya berjenis macam-macam, dari yang nyenengin sampai kumbang yang mungkin mikirnya 'Cihuy, ada kembang nganggur, cobain ah, siapa tau dapat madunya!" (Anjiiis...).

Nggak, jangan salah sangka, dari dulu saya nggak pernah jadi cewek yang dikejar-kejar cowok. Atau kemana pun berjalan semua mata memandang --- nggak kok. Biasa aja. Yah, gimana mau jadi men-magnet, kalau kata orang-orang ekspresi wajah saya seperti orang yang mau ngajak tawuran. Dan kalau orang yang nggak kenal-kenal amat, pasti langsung bilang "Kayaknya nama tengah ni orang 'ngeselin'." hehe.

Nah itu, dia. Dengan keadaan yang nggak men-magnet banget, tapi masih dideketin, berarti ada yang salah kan? Nah, bagi saya, yang salah itu status lajang (diumur yang bukan remaja lagi.Duh!). Antara para kumbang itu yang desperate dan me'nyamber' siapa saja, dengan motto, selama janur kuning belum melengkung, hajar terus bleh. Atau they think I AM desperate, jadi mau sama siapa aja.

Dan keadaan seperti itu nggak selamanya menyenangkan. Kau nggak bisa bergerak bebas, harus serba hati-hati bertingkah laku, berkata-kata, memberikan sinyal --- semua serba terbatas; karena kau tidak mau ada seorang pun yang nantinya salah tanggap dan membuat kau ribet.

(Akhirnya kebingungan saya terhadap seorang kawan sekelas yang fotomodel jaman dulu, bilang kondisi dikejar-kejar banyak cowok itu nggak asyik terjawab sudah.)

Nggak asyik. Reseh malah.

Nah, kalau status lajang itu magnet, status menikah itu tameng. Coba deh, bilang kau sudah menikah, pasti kumbang-kumbang itu mundur teratur atau bahkan ada yang langsung mental karena ilfil. (kecuali yang tambeng dan bermotto : biarpun janur kuning sudah melengkung, hajar terus bleh... :D)

Hmmm... kadang-kadang, kalau kepepet (alias dihadapkan dengan pasukan berani maju nggak peduli sinyal negatif), dan berada di lingkungan baru, saya ngaku sudah menikah lhoo.. hihihi.

BTW, facebook itu kok jujur banget ya sistemnya, sangat kekeluargaan, bahkan lebih, secara semua aktivitas yang kita lakukan, terekam plek. Buset.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

menurut gw status up date di facebook itu mengerikan.. Portal gosip. Hi3..

Anonim mengatakan...

malah ada kumbangyang berprinsip..sebelum bendera kuning berkibar, hajar terus bleh..!! hehe

Unknown mengatakan...

slama nisan belum tertancap,,,
slalu ada jalan,,,,=P

Blog Widget by LinkWithin