Jumat, November 19, 2010

'Ibuku Bilang Aku Harus Kawin eh Nikah!'

Tibanya undangan pernikahan sepupuku, Senny, yang berumur 24 tahun, tadi siang benar-benar menjadi perusak moodku! Gara-gara undangan itu, mendadak Ibu-ku jadi ingat obsesinya menikahkan putri tunggalnya --- alias aku --- saat umurku 25.

Yang mana..... sudah blas lewat empat tahun ya bok. Umurku 29 sekarang, 29 lewat 3 bulan.

"Tuh, Rae, Neng Senny aja udah nikah. Kamu teh gimana sih? Cepetan atuh, nikah. Kamu tuh udah kelewat nikah berapa banyak sepupu coba?" itu adalah preambule dari Ibu, saat ia menerima undangan tersebut. Sialnya, aku nggak sempat kabur.

"Udah atuh lah, Mamah. Bosen. Tsk." aku berusaha memaksimalkan rengutan di wajahku, berharap dengan ini, ibuku malas meneruskan konversasi.

"Ya abis, kamu nih gimana, sih? Santai banget. Umur kamu teh udah nggak muda lagi, Raenina. Mau nikah umur berapa siih?"

"Udah! Ya ampun, mamah! Capek dengernya."

"Tah, anak muda jaman sekarang, mah, dibilangin baik-baik malah marah-marah sama ibunya. Kumaha sih? Ini mamah teh maksudnya baik, Rae. Mamah teh udah tua, si papah udah nggak ada, gimana coba kalau misalnya sebentar lagi mamah meninggal, dan kamu masih sendiri? Nggak ada yang ngejagain?" suara ibuku bergetar.

Ya ampyuuun. Nggak suka deh sama drama 'ntar-kalau-mamah-meninggal'. Iiiih. Ibuku tau banget bahwa kalimat 'kalau-mamah-meninggal' itu selalu berhasil menyodok ulu hatiku. Membuatku merasa super bersalah --- karena nggak becus cari suami.

"Mamah, atuh gimana lagi coba? Jangan dikira aku belum usaha, tapi ya emang jalannya belum aja. Kan kata orang juga, jodoh itu bakal datang?" suaraku melunak. Iya memang aku sudah usaha, tapi cowok-cowok itu selalu kabur setiap aku menyatakan keseriusanku, dan bilang bahwa aku sudah malas pacar-pacaran. Aku nyari suami.

"Ya, tapi kamu teh udah ampir 30 tahun! Mau punya anak umur berapa coba? Mamah teh pengen gendong cucu juga." ibu berkaca-kaca.

Ibuku memang drama queen. Pandai membuat aku merasa terpojok.

"Arrgh, itu lagiiiiii. Ibu tuh, cuma pengen aku nikah supaya keinginan ibu punya cucu tercapai! Ingin aku membahagiakan ibu dengan ngasih cucu, tapi ibu terus menekanku dan bikin aku nggak bahagia. " aku menepuk jidatku dengan dramatis, lalu menggeleng-gelengkan kepalaku. Eh aku sudah bilang belum, kalau aku juga drama queen? Genetis. Tapi aku tidak sepiawai ibu, buktinya, aku selalu merasa terpojok dalam setiap drama episode 'ayo-kawin-eh-nikah-nak!'

"Raenina," ibu menghela napas," Bukan gitu, justru ibu yang pengin kamu bahagia, Nak. Punya suami, punya keluarga yang harmonis, punya anak-anak yang lucu-lucu. Kalau kamu udah punya itu semua, ibu bakal tenang deh ninggalin kamu."

Jah, dianya, ngebajay, ngeles.

"Udah ah Bu. Aku capek." aku pun bangkit.
"Mau ke mana kamu?" tanya Ibu.
"Mau ketemu Alexa."
"Aduh, Alexa? Kamu nih, jangan kebanyakan bergaul dengan dia, nanti nggak kawin-kawin."
"Tsk, apaan sih Bu?"
"Ya itu, Alexa kelewat cuek, kemarin pas dia ke sini, masak ditanya kapan nikah, dia jawab,'ntar lah tante, menopause masih jauh ini.' Ibu nggak suka, dia tuh pengaruh buruk buat kamu karena dia seolah merendahkan pentingnya menikah."
"Udah ah. Pamit bu." aku memutuskan untuk cabut, kalau diterusin kagak beres-beres. Aku pun meraih lengan kanan ibu dan menciumnya.
"Ya sudah, hati-hati Nak, pulangnya jangan malem-malem."

...

"Sembilan bulan cari suami? Itu bukan memotivasi diri, itu... lu sintiiing." Alexa terkekeh. Mukanya tampak geli setelah mendengar cerita bahwa aku ingin menikah sebelum tiga puluh. Beneran deh, konversasi dengan Ibu membuatku nggak nyante.

"Mbok ya elu, sebagai temen, dukung dong. Cariin calon suami kek." Balasku.

"Raenina, bilang elu nggak serius." muka Alexa masih tampak geli.

"Serius nggak serius sih. Serius nggak serius dengan bonus desperate. Ga tau ah."

"Kenapa sih lo? Yang bener aja lo mo buru-buru nikah gara-gara pengen punya anak. Tolong laaah."

Aku terdiam. Iya barusan aku bilang, aku ingin menikah, karena ingin punya anak. Ih, alasan yang tolol, aku tahu itu. Beneran deh drama episode 'Kamu harus kawin,Nak' memengaruhiku banget hari ini.

"I sound stupid, ya?" tanyaku.

"Banget." jawab Alexa,"Pasti gara-gara dipaksa nikah sama nyokap lo ya?"

"Bijitulah, Lex." aku mengerutkan bibir.

"Cuekin aja napa sih?"

"Jaaah, gimana cara mau nyuekin nyokap? Empat tahunan, Lex, gue diteror nikah sama nyokap."

"Atau bilang sama nyokap lo, santai aja, ntar kalo waktunya, ya terjadi juga. Kalau emang belum mungkin menikah, ya masa dipaksain? Masa sih lo kudu mungut calon suami dari pinggir-pinggir jalan demi cepat menikah? Nikah kan seumur hidup. Nggak bisa buru-buru, nggak bisa instan." Kata Alexa. Ia benar, tapi aku bosan.

"bosen ah sama teori lo!" aku makin merengut.

"Ih dibantuin mecahin masalah malah gitu, jawabnya. Nyebelin lu." Alexa --- si cewek yang opininya nggak boleh dibantah --- merengut. Ia tampak tersinggung.

"Ya, karena itu nggak ngebantu, Lex. Elu pernah diteror nikah segitu rupa sama ortu lo?"

"Nggngng... nggak."

"Nah, berarti lo nggak tau gimana rasanya jadi gue. Semua teori lo cuma applicable sama kehidupan lo, nggak di kehidupan gue. Ortu lo membebaskan lo soal nikah-menikah, nyokap gue nggak --- segala teori nyantai aja itu nggak berlaku buat nyokap gue."

"Emang lu udah nyoba?"

"udah. Empat tahun itu. Nggak ngaruh, Cooong."


Alexa terdiam. Tampak ia juga kehabisan kata-kata. Aku menghempaskan punggungku ke sandaran kursi.

"Tapi, serius. Lo emang beneran mau kawin sebelum umur tiga puluh, which is 9 bulan lagi? Atau lo cuma emang lagi kesel aja?" tanya Alexa.
"Ntah."

Marriage is not about age; it's about finding the right person.
(Sophia Bush)


Sumber gambar : Gettyimages.com
By the way, ini mencoba cerita bersambung dengan label : Raenina Mencari Suami, kalau mendadak bosen pengen ganti cerita, jangan protes yah. Protes Mbayar :))

13 komentar:

Seiri Hanako mengatakan...

setuju dg Miss Bush..

Unknown mengatakan...

kalo saya sih mbk didenger biasa aja , manggut2 aja beri kata sepakat2 kepada bunda saja tapi kan ya prakteknya kita juga yg menjalaninya , bilang saja " lha ini nggak diem bunda ini juga usaha ke sana (menikah)" , hehe dijalani santai saja mbk :D

semuasayanganna mengatakan...

emak saya musti baca nih kayanya, biar berhenti nyuruh-nyuruh saya cepet nikah hihihii..

Anonim mengatakan...

Waaahhh,,saya malah dah d uber2 nikah ma ibu sejak umur 20 (saya 23 sekarang).. dan berulang kali d jodohkan.. tp emang belum ada yg cocok.. apa mau dikata? hehe
Semangat mbak,, semoga cepat ketemu jodoh :)

Sylvia, Jake and Matt mengatakan...

Iya, orangtua pastinya khawatit gitu ya. Dulu aku pas mo lanjutin study ke luar negeri, malahan tetangga ku yg memberi saran (komentar/opini), dia blg yah kadang manusia perlu memilih, mau karir apa keluarga. Ehek ehek... dalam ati, semau gue dong ah.

niee mengatakan...

beneran neh, ibu2 jaman sekarang satu tipe sepertinya..

Failasufa Karima A.N mengatakan...

emang capek diuber-uber... apalagi kalo sampe ditanya-tanyain ke temen2 anaknya...
"eh anak saya*temenmu, udah ada calon belum si? kok dia ga mau ngenal2in ke kita orang tua?"

fiuuhh... capedeh... malu2in sampe nanya ke orang2.

Indah'cmoet Wahyuningsih mengatakan...

iiih senengnya baca crita ini jadi mrasa g sebatangkara didunia yg penuh tuntutan menikah ini hihihiii(another miss drama queen. Ternyata ibu2 itu banyak yg setipe y mungkin menurut mereka itu dilakukan biar bisa meliat kita bahagia tapi ujung2nya kita sama sekali g bahagia karna diteror trus menerus buat nikah, sudah seringkali diberi pengertian dr yg A ampe Z kl nyari suami itu g sama kayak nyari kucing dijalan tetep aja mreka nggak mau ngerti (jiaaah kok jd curcol y), kalo emang blum nemu yg cocok nggak harus dipaksakan jg kan ;)

Ary mengatakan...

Jodoh dah ada yang ngatur, dan orang yang tepat akan datang disaat yang tepat. Mungkin sekarang belum saatnya, tapi nanti who knows..
So, gals just enjoy this life hehehe...

Anonim mengatakan...

hy enno........kirain kami anak cow az yang di uber dgn kata"buruan nikah'" tapi aq lebih memilih menjawab klo memang mau cucu ntar aq nikahi janda beranak gede biar sekalian aq juga nyususul punya cucu'jawab q

lucky mengatakan...

Udah pernah minta dicarikan calon suami sama nyokap loe? Coba deh, biar nyokap juga tahu rasanya cari calon suami.

NB: jangan lupa, pake syarat nyokap bantu cari, tapi keputusan tetap di tangan loe .

Happy hunting!!!!

Grace mengatakan...

Untunglah ibu saya belum seperti itu. Tapi saya rasa masa itu akan datang segera..

Yang saya yakini sih jodoh mah ga kemana.. tapi semoga aja saya ketemu sama orangnya sebelum dipaksa2 nikah ama ortu :P

obat herbal bopeng mengatakan...

Obat Herbal Penghancur Batu Ginjal
Obat Herbal Kanker Payudara Tanpa Operasi
Pencegahan Kanker Serviks
Obat Herbal Batuk Kering Dan Berdahak
Obat Herbal Kanker Serviks Stadium 4
Khasiat Jelly Gamat Gold G
Suplemen Kecantikan
Suplemen Pelangsing Badan Alami
Crystal X
Obat Herbal Bopeng
Obat Tradisional Pemutih Wajah Dan Jerawat

Blog Widget by LinkWithin